Jumat, 06 Juli 2012

TEKNOLOGI PENDIDIKAN


PENGANTAR HARDWARE DAN KOMPONEN ICT
MAKALAH
(REVISI)
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Teknologi Pendidikan”
Oleh:
Muhammad Husnur Rofiq
F05411 132

Dosen Pembimbing:
DR. As’aril Muhajir, M. Ag.


KONSENTRASI PENDIDIKAN ISLAM
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2012
A.    PENDAHULUAN
Seiring dengan kemajuan IPTEK pada era global ini teknologi informasi dan komunikasi sudah berkembang pesat dan canggih, teknologi informasi dan koomunikasi ini sangatlah penting dalam membantu mempermudah kehidupan manusia, tentunya akan berhubungan dengan  masalah komputer, dan tidak akan terlepas dari yang namanya hardware atau pun sofware. namun apakah kita tahu apa hardware itu sendiri, padahal kan sehari-hari kita sudah menggunakannya. dalam dunia pendidikan yang semakin berkembang, hampir di semua unit pendidikan menggunakan ICT dalam penerapan pembelajarannya.
Pada saat ini teknologi informasi tidak dapat lagi dipisahkan dari berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk pendidikan.[1] Di sekolah, teknologi informasi digunakan mulai dari hal-hal sederhana untuk membuat laporan, menyusun anggaran, mengelola data siswa, nilai, sampai pada pemakaiannya dalam proses pembelajaran.
Dalam makalah ini penulis akan menyajikan tentang hal-hal yang berhubungan dengan hardware of ICT sejelas-jelasnya, sehinggan pembaca tidak terlihat gaptek, apalagi sebagai tenaga pendidik dituntut untuk menerapkan dan menggunakan media-media pendidikan yang tersedia termasuk ICT, dan perkembangan ICT pun sangat pesat, seperti adanya I-Pad, Tablet, dll yang umumnya menggunakan touch screen, bahkan handphone akan terlihat elegan ketika ada fasilitas-fasilitas yang modern seperti touchscreen meskipun harga sebenarnya tidak mahal.
Pendayagunaan ICT (Information and Communication Technology) dalam pendidikan adalah suatu keharusan, karena suka atau tidak suka arus ICT telah mengalir pada setiap aspek kehidupan. Oleh karena itu diperlukan perubahan paradigma dalam pendidikan untuk mencapai efektivitas dan efisiensi pendidikan yang optimal. ICT memiliki potensi dan fungsi yang sangat besar dalam peningkatan kualitas pendidikan, untuk itu diperlukan suatu gerakan budaya pemanfaatan ICT untuk pendidikan.
Untuk mengoperasikan media-media yang semakin canggih itu setidaknya mengerti bagian-bagian dari media itu sendiri, termasuk software dan hardwarenya. Komputer misalnya, untuk mengoprasikannya dengan maksimal kita harus mengetahui mana monitor, keyboard, mouse, dll.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang hardware ICT, sehingga pembaca yang khususnya yang terjun didunia pendidikan tidak ketinggalan dalam mengikuti perkembangan teknologi canggih yang sudah merajai dunia pendidikan.

B.     PEMBAHASAN
Pengertian dari hardware atau  dalam bahasa indonesianya disebut juga dengan nama perangkat keras adalah salah satu komponen dari sebuah komputer yang sifat alat nya bisa dilihat dan diraba oleh manusia secara langsung atau yang berbentuk nyata, yang berfungsi untuk mendukung proses komputerisasi.
Hardware dapat bekerja berdasarkan perintah yang telah ditentukan ada padanya, atau yang juga disebut dengan istilah instruction set. Dengan adanya perintah yang dapat dimengerti oleh hardware tersebut, maka hardware tersebut dapat melakukan berbagai kegiatan  yang telah ditentukan oleh pemberi perintah. Hardware merupakan salah satu bagian dari komputer. Jenis-jenis hardware antara lain memory, hard disk, motherboard, mouse, keyboard, dll.[2] Masing - masing hardware yang terdapat pada komputer telah mempunyai tugas sendiri-sendiri sehingga menghasilkan sebuah sistem komputer yang utuh dan bekerja dengan baik. Seiring dengan perkembangan teknologi, semakin banyak pula hardware yang terdapat di pasaran, terutama yang berhubungan dengan internet dan multimedia.
Hardware atau Perangkat Keras bisa juga diartikan sebagai komponen pada komputer yang dapat terlihat dan disentuh secara fisik. Jadi, rupa secara fisik dari komputer dapat kita sebut sebagai Hardware atau Perangkat Keras. Bagian-bagian dari Hardware antara lain sebagai berikut:[3]
1.      Perangkat Input/Masukan: Merupakan Hardware yang digunakan untuk memasukkan (Input) instruksi dari pengguna komputer (User). Contohnya adalah Keyboard, Mouse, dan Joystick.
2.      Perangkat Pemrosesan: Merupakan Hardware yang terdapat pada sebuah komputer untuk memproses masukkan/input dari pengguna. Contohnya adalah Prosesor pada sebuah komputer.
3.      Perangkat Output/Keluaran: Merupakan Hardware yang digunakan untuk menghasilkan suatu proses (output) dari pengguna komputer (User). Contohnya adalah Monitor, Speaker, dan Printer.

Macam-macam perangkat keras (hardware):
1. CPU (Central Processing Unit)
Merupakan alat yang berfungsi sebagai pemroses data.CPU berisi rangkaian sirkuit yang menyimpan instruksi-instruksi pemrosesan dan penyimpanan data.
2. Monitor
Merupakan alat yang mampu menampilkan teks maupun gambar dari data yang sedang diproses dalam CPU.
3. Keyboard
Keyboard merupakan alat untuk memasukkan data maupun perintah ke CPU, biasanya terdiri atas rangkaian huruf, angka, dan tombol fungsi lainnya.
4. Mouse
Mouse merupakan alat bantu untuk memberikan perintah dalam memproses data atau mengedit data.
5. Printer
Priter merupakan alat yang memproduksi keluaran data (output) berbentuk cetak, berupa teks maupun gambar/grafik.
6. CD ROM
Alat tambahan (alat peripheral) yang mampu menyimpan dan menuliskan data dan program melalui media CD (Compact Disk).Alat ini didesain mampu menuliskan dan membaca data atau program melalui sistem optik.
7. Compact Disk (CD)
Media penyimpanan yang terbuat dari bahan plastik.Proses penyimpanan dan pembacaan data menggunakan sistem optik.
8. Floppy Disk
Floppy disk merupakan alat tambahan untuk menyimpan atau menuliskan ke dalam disket maupun sebaliknya, ukuran yang umum digunakan adalah ukuran 3,5 inchi.
9. Harddisk
Harddisk merupakan alat tambahan untuk menyimpan data dalam kapasitas besar yang dilapisi secara magnetis, saat ini perkembangan harddisk sangat cepat dari daya tampung dan kecepatan membaca data.Perlu kalian ketahui saat ini harddisk memang mutlak ada dalam setiap komputer atau laptop sebagai penyimpan sistem operasi yang permanen.
10. Scanner
Scanner merupakan alat Bantu untuk memasukkan data berupa gambar atau grafik dan mengubahnya ke dalam bentuk digital sehingga dapat diproses dan digabungkan dengan bentuk data yang berupa teks.
11. USB Flasdiks
Flasdisk merupakan tempat penyimpanan data yang paling digemari karena kapasitasnya yang besar dan beragam selain itu ukurannya yang kecil memudahkan kita untuk membawanya kemana-mana, hadirnya flasdisk telah menggantikan floppy disk yang dulu sering digunakan untuk penyimpanan data yang portable, kapasitas minimum flashdis adalah 128mb sedangkan untuk kapasitas maksimumnya bisa mencapai 40 Gb, lebih kecil dibanding Harddisk External yang kapasitasnya bisa mencapai 1 tera bite (1000 Gb).
           
                        Pada umumnya kita telah mengetahui pengertian ICT, namun seringkali pengertian kita bermacam-macam. Mungkin di antara kita ada yang mengartikan bahwa ICT adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan komputer. Sering pula di jumpai guru yang menganggap ICT adalah urusan guru komputer semata-mata. Apakah kita sudah terbiasa memanfaatkan ICT dalam pembelajaran?. Menurut penulis ICT tidak hanya berhubungan dengan komputer saja, dan tidak hanya boleh dikuasai oleh guru komputer, akan tetapi harus dikuasai oleh semua civitas akademika dalam lembaga pendidikan tersebut, hal ini untuk memaksimalkan pencapaian tujuan pembelajaran.
ICT adalah Information and Communication Technology dalam bahasa indonesianya adalah TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). Pendayagunaan ICT dalam pendidikan adalah suatu keharusan, karena suka atau tidak suka arus ICT telah mengalir pada setiap aspek kehidupan . Oleh karena itu diperlukan perubahan paradigma dalam pendidikan untuk mencapai efektivitas dan efisiensi pendidikan yang optimal. ICT memiliki potensi dan fungsi yang sangat besar dalam peningkatan kualitas pendidikan, untuk itu diperlukan suatu gerakan budaya pemanfaatan ICT untuk pendidikan.[4]
ICT selalu terdiri dari dua komponen yaitu hardware dan software. Hardware atau perangkat keras adalah segala sesuatu peralatan teknologi yang berupa fisik. Cirinya terlihat dan bisa  disentuh. Sedangkan software atau perangkat lunak adalah system yang dapat menjalankan atau yang berjalan dalam perangkat keras tersebut. Software dapat berupa operating system (OS), aplikasi, ataupun konten .[5]
Potensi ICT dalam pembelajaran sangat besar dalam membantu peningkatan efektivitas pembelajaran. Salah satu hasil penelitian menyebutkan potensi TIK sebagai berikut: 10% membaca (teks), 20% mendengar (sound), 30 % melihat (grafis/foto), 50% melihat dan mendengar (video/animasi), 80% berbicara dan melakukan (interaktif).[6] Bila kita gabungkan potensi TIK dalam pendidikan dapat kita lihat sebagai berikut:
1.      Memperluas kesempatan belajar
2.      Meningkatkan efisiensi
3.      Meningkatkan kualitas belajar
4.      Meningkatkan kualitas mengajar
5.      Memfasilitasi pembentukan keterampilan
6.      Mendorong belajar sepanjang hayat berkelanjutan
7.      Meningkatkan perencanaan kebijakan dan manajemen
8.      Mengurangi kesenjangan digital
Potensi ICT dapat memicu peserta didik untuk mengembangkan:
1.      multy-sensory delivery: visual, audio, kinestetik.
2.      Belajar secara aktif : interaktif, menarik minat (stimulating)
3.      Eksplorasi aktif
4.      Belajar kooperatif (cooperatif learning)
5.      Belajar mandiri (independent learning)
6.      Pengembangan keterampilan komunikasi (communication skills)
7.      Pengembangan keterampilan yang diperlukan dalam era informasi
Peran penting integrasi ICT dalam proses pembelajaran adalah untuk membangun keterampilan peserta didik, yaitu:
1.    keterampilan melek ICT dan media (media literacy skills)
2.    keterampilan berpikir kritis (critical thinking skills)
3.    keterampilan memecahkan masalah (problem-solving skills)
4.    keterampilan berkomunikasi efektif (effective communication skills)
5.    keterampilan bekerjasama secara kolaboratif (collaborative skills).
Pengintegrasian ICT dalam proses pembelajaran harus memungkinkan siswa menjadi partisipan aktif, menghasilkan dan berbagi (sharing) pengetahuan /keterampilan serta berpartisipasi sebanyak mungkin serta belajar secara individu sebagai mana halnya juga kolaboratif dengan siswa lain.
C.     ICT DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM
Diakui atau tidak sekarang ini tidak sedikit guru dalam pembelajaran di kelas masih monoton (ceramah). Termasuk didalamnya guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Guru mengajarkan di depan kelas, sedangkan peserta didik senang atau tidak harus mau mendengarkannya. Akibatnya, peserta didik merasa bosan dengan mata pelajaran yang diajarkan Hal ini ditunjukkan dengan peserta didik yang mengantuk, berbicara dengan teman, sering ijin keluar, menulis atau menggambar dan aktifitas lainnya yang tidak ada hubungan dengan mata pelajaran tersebut.[7]
Padahal melihat peranan mata pelajaran PAI di sekolah menempatkan posisi yang sangat strategis dalam memberikan dasar keimanan dan ketaqwaan peserta didik ke depan. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan PAI menjadi salah satu mata pelajaran yang harus ada mulai jenjang dasar sampai Pendidikan Tinggi.
Melihat begitu pentingnya mata pelajaran PAI di sekolah, jangan sampai hanya formalitas telah dilaksanakan, tetapi harus mempunyai makna bagi peserta didik. Diantara caranya adalah dengan adanya inovasi pembelajaran. Salah satu bentuknya adalah pembelajaran PAI berbasis Information and Communication Technology (ICT) atau sering disebut dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).[8]
Sebenarnya banyak guru PAI yang sudah menguasai ICT, tetapi masih sekedar dimanfaatkan untuk mengetik. Padahal manfaat ICT dalam pembelajaran dapat dimanfaatkan lebih dari itu. Bentuk pemanfaatan ICT dalam pembelajaran PAI adalah pertama, penggunaan program powerpoint dalam proses pembelajaran PAI di kelas. Melalui proram tersebut, guru tinggal menulis poin-poin penting materi yang akan disampaikan. Agar lebih menarik, bisa juga guru menggunakan program macromedia flash.
Tidak hanya tulisan yang dapat disampaikan ke peserta didik, tetapi juga dapat menampilkan suara atau video yang berkaitan dengan materi tersebut. Misalnya, dalam materi pembelajaran tentang Iman Kepada Hari Akhir, melalui program ini peserta didik tidak hanya mendapatkan pengetahuan materi tersebut, tetapi juga dapat ditampilkan ilustrasi tentang kiamat sughra dan kubra. Pengalaman penulis ternyata, melaui pembelajaran seperti itu, peserta didik lebih mudah memahami dan tertarik dengan materi tersebut.
Kedua, menggunakan e-mail untuk mengumpulkan tugas dari peserta didik. Sekarang ini yang biasa dilakukan guru kepada peserta didik dalam mengumpulkan tugas melalui buku atau kertas. Bisa dibayangkan bagaimana kalau guru mengajar di 18 kelas. Masing-masing kelas berjumlah 40 siswa. Berarti ada 720 buku tugas atau makalah yang menumpuk di bawah atau atas meja guru.
Pengumpulan tugas melalui e-mail tersebut sekaligus mendidik kepada peserta didik untuk mengurangi global warming (pemanasan global). Kita tahu bahwa bahan baku kertas adalah berasal dari kayu. Artinya semakin banyak peserta didik menggunakan kertas, maka bertambah banyak penebangan kayu untuk bahan baku kertas. Tidak salah kalau sekarang ini hutan di Indonesia sekarang semakin berkurang. Karenanya, hal ini peserta didik dilatih untuk mencegah global warming sekaligus menyelamatkan dunia melalui meminimalisir penggunaan kertas.
Ketiga, menggunakan mailling list untuk diskusi kelas yang diajarkan. Melalui mailling list guru dapat membuat grup atau kelompok sendiri, bisa berupa  satu kelas atau satu sekolah untuk berkomunikasi. Di sini guru PAI menginformasikan materi pembelajaran yang akan disampaikan pada pertemuan ke depan via mailling list. Sedangkan seluruh anggota grup akan mengetahuinya dalam waktu yang bersamaan. Saat itu juga peserta didik dapat mendownload materi tersebut dari rumah atau dimanapun tempatnya asal ada jaringan internet.
Selain itu, melalui mailling list guru dapat membuka ruang diskusi dengan peserta didik. Selama ini peserta didik kesempatan bertanya masih terbatas di ruang kelas, melalui program tersebut guru dapat membantu permasalahan yang dihadapi peserta didik kapanpun dan dimanapun mereka berada.
Keempat, menggunakan webblog untuk pembelajaran di dalam atau luar kelas. Ketika disebut webblog, banyak guru yang bertanya-tanya pasti mahal biayanya. Memang untuk website yang komersial, pengguna (user) harus membayar sesuai dengan tarif, tetapi untuk webblog, pengguna tidak harus membayar alias gratis. Dibanding dengan fasilitas ICT, webblog lebih sempurna. Diantara kelebihannya adalah guru dapat menampilkan semua karya atau hasil pemikiran yang dimiliki.
Webblog dapat digambarkan seperti surat kabar pribadi guru. Surat kabar tersebut mau diisi apa tergantung pada guru. Hubungannya dengan pembelajaran, guru dapat mengunggah (upload) semua materi pembelajaran PAI ke website. Melalui media ini peserta didik dapat belajar tanpa dibatasi dengan ruang kelas. Tidak hanya materi pembelajaran, tetapi juga latihan soal, hasil ujian/ulangan atau materi lain yang berhubungan dengan materi PAI. Khusus hasil ujian, selama ini peserta didik atau orang tua hanya mengetahui hasil ujian miliknya sendiri, sedangkan hasil ujian temannya belum tentu tahu. Melalui webblog, peserta didik dapat melihat hasil ujian secara keseluruhan. Sehingga apabila ada kekeliruan, peserta didik atau orang tua dapat konfirmasi ke guru mata pelajaran tersebut.[9]
Dari keempat penggunaan ICT dalam pembelajaran, apabila dilakukan oleh guru PAI, maka akan berdampak positif pada ketertarikan peserta didik terhadap mata pelajaran PAI di sekolah. Sehingga peserta didik dalam mengikuti mata pelajaran PAI tidak terpaksa, melainkan kesadaran dari diri sendiri. Pengalaman penulis dalam memanfaatkan ICT dalam pembelajaran PAI, peserta didik selalu menunggu hal yang baru. Suatu saat, penulis sengaja tidak menggunaan ICT, peserta didik banyak yang bertanya dan lebih senang menggunakan ICT.[10]
Selain itu, apabila dalam pembelajaran PAI di kelas, guru menggunakan ICT, hal ini akan menyebarkan “virus” ke guru mata pelajaran lain agar melakukan hal yang sama. Guru PAI saja yang seringkali dianggap ketinggalan dengan guru mata pelajaran lain dalam pembelajaran di kelas menggunakan ICT, mengapa mata pelajaran tidak memanfaatkan. Last but not least (Tidak ada kata terlambat) untuk melakukan perubahan dalam pembelajaran.


D.    KESIMPULAN
Dalam pengaplikasian ICT dalam pengembangan Pendidikan Agama Islam sangat perlu dilakukan dan dikuasai, supaya tidak ada gap antara pendidikan konvensional dan pendidikan agama Islam namun terlebih dulu harus sesuai pada kaidah Syariah dan tujuan-tujuan pembelajaran yang  akan dicapai.
Untuk mengaplikasikan ICT dalam proses pembelajaran maupun yang terkait dalam semua jajaran civitas akademika dalam suatu lembaga pendidikan, perlu ada subsidi silang pembelajaran, maksudnya adalah agar guru yang sudah menguasai bisa transformasi keilmuan mengenai ICT kepada guru atau civitas akademik yang masih minim keilmuan mengenai ICT. Jika itu tidak memungkinkan maka harus ada Triner of ICT.
Dalam pendidikan karakter yang lagi booming di Indonesia saat ini sangat memungkinkan sekali ditanamkan karakter sensitif sosial dan kejujuran dalam pembelajaran ICT atau pengaplikasian ICT. Hal ini untuk menepis anggapan bahwa jika peserta didik dihadapkan pada pembelajaran ICT atau yang berkaitan dengan itu akan terlena dalam dunia teknologi misalnya dunia maya, dan enggan bersilaturrahmi atau semakin individualis.



Daftar Pustaka

Allens, Nancy, A Planning Guide Information and Communication Technologies in Teacher Education , Paris, Place de fontenoy, 2005.
Azra, Azyumardi, Pendidikan Islam, Jakarta, Prenada Media Group, 2012.
Beswick, norman, Commision on Instructional Technology Resource-Based Learning, Virginia, 1997.
Departemen Pendidikan Nasional, Blue Print TIK untuk Pendidikan, Jakarta, Depdiknas, 2005.
Kusnandar, Ade, TIK untuk Pembelajaran, Jakarta, pustekom depdiknas, 2008.
Kholilurrohman, “manfaat ICT dalam pembelajaran PAI”, dalam mediadanalatperagapaismadan smk.blogspot.com
Moore, Peter, Environment of E-Learning, UNESCO, 2003
Nasution, Teknologi Pendidikan, Jakarta, Bumi Aksara,1994.
Soeharto, Karti, Teknologi Pembelajaran, Pendekatan Sistem Konsepsi da Model, SAP, Evaluasi, Sumber Belajar dan Media, Surabaya, SIC, 2003.


[1] Nasution, teknologi pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara,1994), 28.
[2] Nancy Allens, a planning guide information and communication technologies in teacher education (Paris: place de fontenoy, 2005), 58.
[3] Departemen Pendidikan Nasional, blue print TIK untuk pendidikan (Jakarta: Depdiknas, 2005), 29.
[4] Ade kusnandar, TIK untuk pembelajaran (jakarta: pustekom depdiknas, 2008), 18.
[5] Ibid., 5.
[6] Ibid., 38.
[7] Azyumardi azra, pendidikan islam (Jakarta: Prenada Media Group, 2012), 23.
[8] Kholilurrohman,  “manfaat ICT dalam pembelajaran PAI”, dalam mediadanalatperagapaismadan smk.blogspot.com (28 11 2011), 1.
[9] Kholilurrohman,  “manfaat ICT dalam pembelajaran PAI”, dalam mediadanalatperagapaismadan smk.blogspot.com (28 11 2011), 1.
[10] Azra, pendidikan islam, 13.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar